Bunga Asoka, Si Pengusir Murung

 Kata “Asoka” boleh jadi sudah sering  Anda dengar. Kata ini berasal dari bahasa Sanskerta dan berarti bebas  dari kesedihan (soka berarti sedih, a berarti tanpa). Dalam lafal yang  sama, kajian sejarah mencatat seorang raja berjulukan Ashoka. Cukup menarik  mengkaji dongeng raja tersebut. Namun pada kesempatan ini, yang hendak  kita urai yaitu Asoka si pohon dengan bunga indah. Konon kabarnya, tokoh yang membuatkan agama Buddha lahir persis di bawah pohon bunga Asoka ini. 
 
 Mengenal Asoka Lebih Dekat
Sebagai bunga, Asoka cukup terkenal dijadikan tanaman hias. Di Indonesia sendiri, cukup gampang mendapati Asoka tumbuh subur di pekarangan penduduk. Perawatan yang gampang serta tampilan bunganya yang elok memang memaksa banyak orang untuk jatuh hati. Tahukah Anda bahwa selain dijuluki si pengusir kesedihan, bunga Asoka juga dijuluki Flame of the Wood atau Api Hutan. Sebutan ini boleh jadi sebab warna bunganya yang mencolok dan trlihat hangat. Mengapa hutan? Sebab, konon bunga Asoka pertama kali ditemukan tumbuh liar di hutan.
Dari tampilan fisik, bunga Asoka mempunyai ciri-ciri antara lain:
- Berbatang tegak, dengan pohon berkayu bulat. Sistem percabangannya simpodial dan berwarna putih kotor.
- Bagian daun bunga Asoka cenderung lonjong dengan pecahan pangkal meruncing. Daun ini bersifat tunggal dan pertulangannya menyirip.
- Bunga asoka sanggup dijumpai dalam banyak sekali warna antara lain merah muda, merah terperinci sampai oranye. Bunga ini bersifat majemuk, berkelamin dua dengan kelompak serupa corong. Benang sarinya berjumlah empat dan pecahan kepala sarinya menempel pada pecahan mahkota.
- Akar bunga asoka bersifat tunggang, warnanya kecoklatan.
- Bunga Asoka masuk ke dalam kerabat Fabaceae atau polong-polongan. Jadi, Anda juga sanggup menjumpai biji pada tanaman ini.
Tak Sekedar Hiasan

Tak banyak yang tahu, selain bermanfaat sebagai tanaman hias, ternyata bunga Asoka juga mempunyai sejumlah khasiat terutama bagi kesehatan. Sifat mujarab-nya ini berasal dari senyawa hematoksilin pada pecahan bunga dan kulit kayunya. Selain hemaktosilin, bunga Asoka juga mengandung tannin yang melimpah, zat besi serta unsur organik pembangun badan lainnya.
Adapun khasiat bunga Asoka yang sudah banyak dibuktikan orang-orang, antara lain:
- Untuk mengobati tanda-tanda disentri hemoragik. Caranya dengan menumbuk halus bunga Asoka dan dicampur dengan air bersih.
- Untuk mengatasi haid yang tidak lancar. Caranya dengan meminum hasil rebusan pecahan bunga Asoka yang telah dicapur dengan mawar juga daging dalam tanaman pengecap buaya.
- Untuk mengusir kram pada betis. Caranya yakni dengan meminum air rebusan bunga Asoka yang sebelumnya telah dicampurkan dengan daun sembung juga bunga mawar.
- Untuk mengobati luka yang memar. Caranya yaitu dengan merebus bunga Asoka bersama dengan kelopak mawar dan juga umbi daun dewa. Minum teratur.
 
 
Komentar
Posting Komentar